Monday, January 14, 2013

Ulang Tahun yang “HEBOH”

Setiap Ulang Tahun aku selalu mendapat kejutan-kejutan dari anak-anakku. Sangat sederhana dan kadang sepele namun karena ada makna cinta dibalik itu, membuat yang sederhana dan sepele itu menjadi sesuatu yang tak ternilai harganya.
Seperti hadiah MUG dan Pulpen yang aku terima di Ulang Tahunku tahun lalu, bisa membuatku terharu, karena itu mengisyaratkan bahwa aku boleh dan malah didukung untuk menghabiskan waktuku berkecimpung di kegiatan sosial, bersama teman-temanku mengurusi Pos Lansia Dahlia Senja, suatu kegiatan yang bertujuan membina dan memberi perhatian kepada kaum lanjut usia khususnya yang tidak mampu.

Nah pada Ulang Tahun ku kali ini, anak-anak mengajak membuat FOTO KELUARGA.

                              


Tentu saja ini bukan hal yang istimewa, mengingat di keluargaku telah hadir anggota-anggota baru, sperti bayi IZZAN yang baru 5 bulan usianya, anak kedua dari anakku Dananjaya , juga bayi CAPO AMADEO, anak pertama dari anakku Sinta,yang paling bungsu.

Perlu foto keluarga untuk membingkai KELUARGA (yang sudah bertambah) BESAR  ini.
Namun hal yang tidak istimewa ini, ternyata menjadi istimewa, dan menjadi kenangan yang sangat berkesan, karena ke “Heboh” annya.

Kata anakku yang bungsu, Sinta yang merupakan koordinator dari acara ini, mereka bersaudara telah sepakat untuk melaksanakan foto keluarga ini, besuk sore. Katanya ini adalah gagasan yang spontan.

Aku maklum kalau mereka sudah menetapkan waktu pastilah sudah dipertimbangkan semuanya, karena untuk berkumpul bersama tidak selalu mudah. Pada hari kerja mereka sibuk dikantor dan sudah lelah sepulangnya.

Kalau libur, semua mempunyai kegiatan masing-masing. Ada yang mengantar anaknya les musik, ada yang acara berenang, atau rekreasi .

Kalau anak-anakku bisa berkumpul semua, belum tentu yang cucu-cucu ini berarti bisa. Karena bisa saja cucu yang satu pas nginap di rumah eyangnya yang lain, atau harus datang ke acara ulang tahun temannya dan sebagainya –dan sebagainya.

Oleh karenanya, kalau mereka sudah sepakat untuk besuk sore, ya aku harus tunduk dan hargai itu.

Tapi memang benar.

Waktu yang pendek, membuat semuanya menjadi kalang kabut.

Anak-anak ku hanya bisa koordinasi lewat telpun saja.

“ Mau pakai baju apaaa ??” Tanya menantuku Indri yang pas nginap dirumah orang-tuanya di Cipete.

“ Wah beli sudah tidak mungkin, pakai seragam yang sudah punya saja, yang pink !” Jawab anakku yang bungsu yang waktu itu di Peninggaran Kebayoran lama.

-----------------------------------

Anakku yang sulung, Tanjung sibuk mengaduk-aduk almari mencari kain padanan baju pink untuk istrinya Indri yang masih di Cipete. Aku ikut membantunya.

“ Kainnya tidak ketemu “ teriak Tanjung via Hp ke istrinya.

“ Sudah aku cari-cari sama yangti, tidak ketemu juga! “ Lanjutnya.

“ Wah kenapa Ygti malah dilibatkan, kasihan dong. Kenapa nggak suruh bantuin Sinta saja? “

“ Lha kan Sinta masih di Peninggaran”

“ Wah…. Kalau gitu aku harus pulang dulu nih ke Limo”

--------------------------------------

“ Gini aja, pokoknya kita ketemuan di studio “Malibu” nanti jam tiga sore . Gitu aja ya” Timbrung menantuku Shahliah yang waktu itu masih ngubeg di  Mall mencari  kerudung kembaran, mengingat kerudung kembaran mereka dulu sudah pada raib entah kemana.

“ Iya, iya begitu aja. Semua terserah urusan masing-masing. Yang penting jam tiga sudah siap di studio”

“ Kalau merasa kucel, ya ke salon mana saja masing-masing. Yang penting hadir sudah rapi”

Mereka saling berceloteh lewat Hp. Maklum waktu yang pendek dan semuanya punya anak kecil yang tentu menambah repot urusan.

Aku hanya sebagai pendengarnya, kan aku sebagai obyek pederitanya. Eh bukan obyek penderita, tetapi obyek yang mereka ingin bahagiakan.
---------------------------------------

Yang pertama tilpun adalah anakku Tanjung/Indri sekeluarga

“ Yangtiiiii…. Ini kami sudah di Malibu !! Aza mengalah tidak jadi datang di ulang tahun temannya di Pizza Hut.

Aza adalah cucuku yang berumur 6 tahun sedang masa-masa nya memberontak dan maunya menang sendiri saja.

Setelah kehebohan semua itu ternyata masih ada yang lebih heboh lagi yaitu bagaimana membuat cucu-cucu ini sedikitnya agak tenang waktu di foto. Cucuku yang perempuan satu-satunya, sangat mudah untuk disuruh duduk manis. Tapi 5 lagi cucu yang laki-laki, justru bikin adegan harus beberapa kali diulang.

Seperti Aza ketika duduk malah sengaja melengkung kebelakang, sehingga juru fotonya bilang : “ Adik, kalau posenya gitu, nanti di foto, adik yang kelihatan cuma sepatunya aja” Hehehehe.



Kehebohan akhirnya berlalu juga.

Aku merasa bahagia, bagaimana anak-anakku selalu kompak, berusaha membuat ibunya merasa bahagia dan istimewa.

Dan khususnya kepada cucuku Aza, meski dengan berbagai ulahnya di studio, tapi mau mengorbankan kesenangannya bersama teman-temannya gembira ria di acara Ulang Tahun temannya, yang tentu baginya lebih menarik daripada duduk manis didepan tukang foto.


                                         


                                        


Aku harus berterimakasih kepada Aza,dan ibunya yaitu Indri menantuku tentunya, yang telah membujuknya.
Terimakasih untuk menantuku Shahliah atas kadonya.
Dan terutama untuk anakku Sinta pemrakasa dari semua kehebohan ini.
Kepada semuanya rasa terimakasih ibu yang sedalam-dalamnya.


















4 comments:

  1. wow.. senang banget ya Bu.. bisa kumpul bareng keluarga, apalagi pakai foto bareng.

    mungkin tahun depan tambah banyak tuh anggota barunya di keluarga..

    met milad Bu Ratna.. salam buat Ibu-ibu di Dahlia Senja ya

    ReplyDelete
  2. BuNa, fotonya keren banget nih...seruuu...selamat ya BuNa semoga selalu sehat dan penuh berkah...aamin

    ReplyDelete
  3. @orcalion : Thank you,I love you too
    @Lozz Akbar : Terimakasih ya mas, salam juga untuk teman2 di @warung blogger
    @Mita : Amiiin. Trims ya Mit. Perlu perjuangan untuk bikin foto ini Mit... he he he ...

    ReplyDelete