Transformasi
Dulu menyanyi, sekarang mengaji
Aku tidak berani menamakan ini
sebagai “ Hijrah” Karena aku merasa pastilah aku masih sangat jauh dari
sempurna.
Tapi kalau ada perubahan pastilah “Ya”
Kalau dulu seringnya aku menyanyi,
kini seringku mengaji.
Dulu setiap hari kusetel lagu-lagu
kesukaan ku seperti Tom Jones. Natt KingCole, Elvis Presley. Beatles, Everly Brothers.
Kini banyak lagu murotal dan sholawatan
Ibarat menyetir mobil, aku banting stir ketika mau masuk jurang.
Entah aku merasa bahagia atau berduka.
Yang kurasakan selama hampir 38 tahun bersama aku selalu merasa bahagia.
Tapi aku tidak tahu masa depanku
apakah surga atau neraka ??
Aku dikaruniai semangat dan daya juang,
sehingga tak terlalu kupikirkan nanti
bagaimana ? Yang penting selalu berusaha membuat jalan ku lapang menuju ke
haribaan NYA.
Kalau sekarang aku tidak sering lagi
menyetel lagu-lagu kesayanganku, bukan karena aku lalu mengharamkannya,
TIDAK !
Mendengarkan lagu itu ibaratnya membuka
kenangan bersama bapak, juga kakak perempuanku yang juga sudah almarhum karena hampir setiap lagu mempunyai kenangannya sendiri.
Lagu “ I left my heart in
Sanfransisco” adalah lagu yang membawaku
ke angan ketika berdiri berdua diatas Golden Gate di Sanfransisco bersenandung
lagu ini. Lagu “Autumn Leaves”
mengingatkanku di Melbourne ketika kami
berdua mengunjungi anakku yg kuliah disana.
Lagu “Stranger on the Shore” adalah
lagu kenanganku, waktu aku masih remaja
yang diam-diam sering kunyanyikan (dengan air mata berlinang) menjelang perpisahanku dengan mbak Nur kakakku yg mau
menikah.
Lagu “You are my special angel”
adalah laguku ketika aku mengantarkan ayah dan ibuku naik haji th 1990. Yang
kuanalogikan “special angel” adalah “malaikat
“penolongku.
Lagu “Pretend” adalah lagu kenangan
rekreasi naik kapal sekeluarga dari Jakarta ke Surabaya
Lagu “ Bulan Sabit” Broery adalah
lagu kenangan bersama bapak. Bapak sering menyanyikannya dengan iringan
gitarku.
Lagu lagu Everly Brothers dan Trio
Bimbo adalah lagu-lagu yang sering kunyanyikan berduet dengan kakakku Mbak Sus (alm)
di acara-acara panggung gembira di RRi
Solo tahun 70 an dengan label Duet “SusNa Bersaudara” Ini adalah singkatan dari nama Susilowati kakakku dan namaku Ratna. Jadilah Susna
Bersaudara.
Mendengar semua lagu-lagu tersebut susah bagiku untuk menahan
jatuhnya air mata.
Dirumah lagu2 itu memang sudah
jarang aku putar. Tapi kalau di jalanan yang
karena macetnya minta ampun, dimobilku
beberapa CD lagu lagu itu terpaksa ada sebagai
hiburan . Aku menikmati kenangan meski dengan rasa pahit sekalipun. Maka yang
sering adalah aku menyetir sambil berlinangan air mata.
Dirumah aku lalu mendatangkan guru mengaji. Aku ingin memperbaiki tajwid
bacaan Al Qur’an dan belajar
melantunkannya dengan lagu/ nada yang indah. Seminggu 2 kali guruku datang.
Dulu bersama bapak (suamiku alm) hampir
dikata aku sudah keliling dunia karena tugas pekerjaannya yang sering ada acara rapat / kegiatan di luar negeri dan selalu aku diajaknya.
Sederet nama kota seperti Washington, Sanfransisco, Detroit, Orlando, Los Angeles,
Paris, Amsterdam, Holland, Belgia, Calcutta, New Delhi , Orlando, Hongkong,
Bangkok, Malaysia, Malaka, Oman, dan
masih banyak lagi termasuk kota kota
besar di Indonesia, sudah kukunjungi.
Sepeninggalnya aku jarang
bepergian. (Bapak meninggal bln Juni 2009 di usia 65 th)
Disamping kurang bersemangat karena tanpanya, juga perjalanan seperti itu entah,
membuatku senang atau berduka.??
Karena perjalanan-perjalanan itu pasti akan mengingatkanku kepada bapak.
Disamping kurang bersemangat karena tanpanya, juga perjalanan seperti itu entah,
membuatku senang atau berduka.??
Karena perjalanan-perjalanan itu pasti akan mengingatkanku kepada bapak.
Sebenarnya aku adalah orang yang
senang dengan alam dan suka petualangan. Naik kereta api melihat hamparan
sawah, gunung menjulang di kejauhan, tanah hijau yang lapang sangat mempesona. Kini
melihat pemandangan seperti itu aku lalu membayangkan bapak pasti ada disana
di puncak pohon itu atau di atap rumah yang kulewati atau duduk di kabel
listrik. Tanpa terkungkung dalam jasadnya tentu dia bebas ada dimana-mana. Melihatku
mungkin mau menyapaku atau menemaniku seperti dalam perjalanan-perjalanan yang
lalu.
Kalau aku naik pesawat terbang
kubayangkan bapak duduk di mega-mega itu.
Dan membuat berlinangan airmataku.
Itu adalah bayanganku. Kenyataannya, kita tidak pernah tahu.
Aku tak peduli walau itu sekedar imajinasi.
Isyarat Tuhan
Sepanjang hidupku banyak sekali
karunia Tuhan yang telah dilimpahkan kepadaku. Materi yang tidak kekurangan,
tiga anak yang sangat mencintaiku dan
semua sudah mandiri berkeluarga.
Aku sudah tidak butuh apa-apa lagi.
Maka sisa hidupku kugunakan untuk
kegiatan yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Sebagai Ketua Pos Lansia Dahlia Senja yaitu suatu komunitas para lanjut
usia yang bersama-sama melakukan kegiatan untuk menjaga kesehatan para lansia, khususnya
yang kurang mampu, aku punya kesempatan banyak untuk berkiprah menyumbangkan
baik tenaga, pikiran dan dana untuk kegiatan ini.
Namun beberapa kejadian akhir-akhir
ini yang begitu sederhana dan sepele membuatku merasa disindir Tuhan.
Di suatu sore, aku membayangkan
alangkah enaknya makan bakmi rebus
sehabis Isya nanti. Maka kupanggil pembantu dan kubilangi kalau jam 7 malam nanti akan kusuruh ke tukang Mi rebus yg
mangkal di pertigaan tidak jauh dari rumahku.
Sekitar jam setengah tujuh malam
menantuku Indri yang serumah denganku pulang sambil menenteng sesuatu dan
bilang : “Yangti ini Indri bawain Mi rebus…”
“ Lho emang kamu tahu Yangti ingin
mi rebus? “
“ Ya nggak sih. Cuma tadi kita
makan di Resto Finda terus inget kali kalau yangti di bawain Mi Rebus senang “
“ Lha memang kebetulan sekali, tadi
malah rencana mau suruh si Amah beli ke pengkolan. Ya trimakasih ya, aku
batalin dulu si amah nanti keburu dia berangkat .
Aku tahu betul kalau anakku itu hampir tidak
pernah lho makan di restoran Finda. Mereka biasanya memilih ke Cinere Mal karena
banyak makanan enak dan lengkap disana. Dan yang dibawa kerumah ya tidak pernah
Mi Rebus. Yang sering ya Pizza, Mi Ayam Bangka, masakan2 Restoran De Cost,
Hoka-hoka Bento. Lha ini kok bawanya Mi Rebus….
Sekitar seminggu kemudian, menjelang
makan malam aku membayangkan makan baso kuah pasti enak sekali, segar dengan kuahnya yang hangat itu. Begitu
kuat keinginanku maka akupun bergegas kekamar pembantu mau menyuruh membeli baso ke restoran Finda yang tidak
terlalu jauh dari rumahku.
Kekamar
pembantu harus melewati kamar makan dulu. Iseng-iseng aku buka tutup saji,
ingin tahu apa yg disajikan pembantu untuk makan malam nanti. Ketika saji
kubuka terlihat dari beberapa masakan ada sebuah mangkok besar dengan beberapa
baso dalam kuah yg hangat-
hangat bertaburan bawang goreng seperti yg
kubayangkan tadi. Masya Allah, aku benar2 terpesona ! Kenapa bisa begitu ya? Lama
aku amati baso kuah itu. Benar, ini baso kuah?? Aku betul betul heran.
Pembantu yang bagian masak itu namanya Wati, anak Tegal. Dia pintar masak
apa saja. Setiap hari ber ganti2 masakan, Sup ayam, ayam goreng, ikan bakar, oseng2,
sayur lodeh, empal, apa saja. Tapi baso kuah hanya sesekali dia bikin. Memang dia dibebaskan
untuk menentukan menu sendiri, karena kalau kami tidak cocok, kan kami juga
tinggal tilpun ke restoran atau mall disana banyak makanan yg bisa diantar kerumah.
Tapi herannya pas hari itu kenapa dia
masak baso kuah?. Aku tidak jadi menyuruh si Amah membeli baso kuah. Baso
kuahnya sudah di depan mata.
Mungkin hal begini banyak juga
orang yang mengalami, tapi bagiku dua kali berturut-turut ini kuanggap sinyal. Dan rasanya bukan dua kali itu.
Sebenarnya pernah juga terjadi,
tetapi sudah beberapa lama .Peristiwanya adalah ketika aku diajak piknik oleh KUD Soliamitra dimana aku termasuk
dalam keluarga besarnya. Acaranya piknik ke pantai Carita. Malam sebelum
berangkat aku sudah merencanakan untuk
membeli sandal jepit agar leluasa main
di pantai.Tapi entah bagaimana aku benar-benar lupa, dan pagipun sudah tidak
sempat lagi. Sampai ditempat piknik, sebelum acara bebas dipantai didahului
dengan sedikit acara resmi sambutan dari ketua KUD Soliamitra. Kemudian nyanyi
–nyanyi bersama lalu diadakan undian door prize. Karenanya pesertanya banyak,
sekitar 100 orang, maka hadiah doorprize pun dibuat banyak, agar banyak yang bisa
mendapatkan. Mungkin sekitar 30 an. Hadiah nya macam2 dan murah meriah maklum
hanya sebagai penggembira. Ada yang dapat penggorengn, panci, sprei, taplak dan
segala tetek bengek alat2 rumah tangga. Ketika namaku disebut, semua dengan antusias bersorak maklum aku di
KUD sebagai penasihat yang tentunya
mendapat perhatian khusus. Banyak yg me nebak-nebak “Wah kayaknya HP bu….” Teriak seorang
karyawan…..he he he, Dibuka ternyata sandal jepit !! persis seperti yg
kuinginkan…….
Tahun berikutnya acara RAT (Rapat Anggota Tahunan) KUD
Soliamitra. Aku duduk dekat Pak Mohamad. Pak Mohamad adalah pengawas KUD
Soliamitra. Dulu dia adalah sekretarisku, waktu aku jadi ketua KUD. Kemudian
jabatanku selesai sesudah dua periode, lalu terpilih Pak Mohamad
menggantikanku. Dia juga dua periode. Sekarang dia jadi pengawas KUD, dan kebetulan dia juga terpilih sebagai anggota
DPRD Kota Depok.
Seperti biasa setiap acara KUD
pasti diadakan Doorprize, terlebih ini acara RAT, jadi ya hadiahnya relatif
banyak, dari yang murah sampai televisi, kulkas, sepeda dll.
Ketika acara pengundian doorprize
baru saja dimulai, tiba2 pak Mohamad bilang ingin memberikan aku
kenang-kenangan an dan mempersilahkanku untuk memilih sendiri barang yang
kuinginkan.
Kepada panitia, pak Mohamad bilang barang yang aku pilih nanti supaya dicarikan gantinya yang sama karena kan
barang itu untuk diundi bagi peserta yg hadir.
Aku benar-benar surprise !
Ketika aku datang dan duduk disini tadi
kulihat diantara barang-barang yang akan diundi diantara tv, kulkas, ac, sepeda
ada barang yang sudah sejak beberapa
hari yang lalu aku sebenarnya ingin sekali membelinya. Sebuah alamari plastik yang
aku perlu untuk menaruh segala barang remeh temeh. Sekarang almari itu disini.
Tetapi mosok keajaiban seperti sandal jepit dulu mau terulang lagi. Dulu
barangkali kebetulan saja , aku dapat undian sandal jepit ketika aku
menginginkan sandal jepit.
“ Silahkan bu Ratna, mana yang ibu pilih” Kata Pak Mohamad, mengagetkanku
dari lamunan.
“ Ya Tuhan, Engkau memberikan yang
kuinginkan. Bukan lewat undian tapi lewat pak Mohamad”
Semua kejadian itu kemudian kurenungkan,
dan aku pada kesimpulan bahwa Tuhan mengirimiku isyarat.
Tuhan telah membolak balikkan logika menunjukkan “kekuasaan” NYA.
Ketika aku menginginkan makan mi
rebus untuk malam hari, Tuhan telah menggerakkan menantuku yang saat itu
bepergian untuk kemudian mampir membelikanku mi rebus. Ini masih sesuai logika.
Tetapi bagaimana kasus Baso? Ketika
malam itu aku sangat ingin makan baso kuah, dan ternyata pembantu sebenarnya
sudah menyiapkan baso/ sudah masak baso sejak siang hari. Berarti baso itu
sudah ada sejak siang/sore hari.
Artinya “hatiku” lah yang sebenarnya
digerakkan Tuhan untuk sangat menginginkan baso dimalam hari itu. Sehingga
ketika aku melihat sudah ada baso dimeja, aku merasa apa yg kuinginkan dipenuhi
oleh Tuhan.
Tapi bukankah timbulnya keinginanku
makan baso baru dimalam hari?? Dan baso itu sebenarnya sudah ada sejak siang/sore
hari? Nah bingung kan ??
Jadi mungkin sebenarnya bisa saja
keinginanku bukan makan baso, tapi kemudian hatiku digerakkan Tuhan untuk ingin
makan baso. Nah semakin bingung kan?.....he he he ..
Tapi aku mendapat pelajaran disini.
Seperti itulah mungkin kalau seseorang mendapat hidayah. Yaitu entah mengapa
tiba-tiba ada keinginan hati……….
Iseng-iseng semua pengalamanku ini
aku ceritakan kepada anakku Sinta dan
Joe (suaminya)
“Wah, asyiiik dong bu, selalu
dikabulkan Tuhan “ Komentar anakku.
“ Wah, tapi sayang dong inginnya kok yang remeh temeh
gitu…. he he he … “Lanjutnya.
“ Iya bu, jangan cuma baso..”
Timpal menantuku Joe
“ Ah tapi ibu sih pasti udah ga mikir yang muluk-muluk.
Habis mau pengin apa ? Rumah sudah punya, gede lagi”
“ Mobil ? Kan mobilnya saja baru. “
“Jalan-jalan ? Yah ibu sudah puas
kali…” Kata Sinta mendukungku.
Perbincangan ini aku pikirkan
semalaman. Tiba2 aku dapat inspirasi !
Paginya aku datengin Sinta dan aku
berkata: “Sinta, nih dengerin ya, Ibu punya keinginan tahun 2014 nanti ibu ingin UMROH”.
“ Wow!.... Amiiin” Jawab Sinta
sedikit terperangah.
“ Ibu kok tiba-tiba ingin Umroh? Terprovokasi yaaa?? He he he … “
“ Nggak, bukan begitu. Ini ada
ceritanya” Jawabku.
Begini.
Sebenarnya sudah ada beberapa kali
aku diajak UMROH. Adikku ketika dia mau pergi umroh mengajakku. Begitu juga
kakakku ketika mau umroh menawariku juga untuk ikut.Tapi selalu saja aku
berkilah, ah dari pada uangku untuk umroh paling yang senang cuma aku sendiri,
lebih baik uangku itu untuk mendanai kegiatanku di Pos Lansia Dahlia Senja saja.
Berapa puluh lansia akan senang hatinya…….Begitu selalu alasanku.
Tapi di perjalanan kegiatan Pos Lansia Dahlia Senja, ternyata Tuhan
sendiri yang telah turun tangan mengurusnya.
Tiba-tiba saja banyak donatur yang ingin membantu kegiatanku di Pos Lansia. Pak
Anton, yang secara spontan ingin menjadi donatur tetap. Ibu Lilin yg bersedia
mendanai event-event besar yang di laksanakan Pos Lansia Dahlia Senja. Belum
Yayasan Emong Lansia dengan sembako rutinnya, bahkan anak dan para keponakanku
siap membantu.
Kunjungan
kerumah lansia sakit. Kiri nyak Rohani latihan jari(bekas stroke)
Terakhir ini, tiba-tiba Dr Iin
menilpun ingin gabung menjadi donatur. Nah….. Jadi apa alasanku untuk tidak
berangkat Umroh???
Nabi Muhammad memberi contoh,
sekali naik haji lalu sekali umroh.
Sejak aku berangkat naik Haji mengantar kedua orang tuaku Th 1990 yang
terkenal dengan musibah lorong Mina, aku belum pernah lagi berkunjung ke
Baitullah….
Padahal waktu itu hanya dengan
campur tangan Tuhan saja aku bisa selamat dari musibah yang menelan
ribuan jemaah itu (perjalananku ke Mekah ini juga aku dokumentasikan menjadi
buku). Aku mestinya harus malu. Ya, aku insya Allah akan umroh tahun 2014 yad…… Siaaap…!!!
Siaaap??? Ah aku merasa bekalku masih kurang.
Bukan bekal uang, tetapi spiritual
.
.
Tiba tiba aku ingin “Nyantri”. Merasakan bagaimana sih kehidupan di pesantren ,
sekaligus maksudku untuk men “charge “ sisi spiritual ku sebagai pemanasan
persiapanku untuk umroh. Tapi di
pesantren mana ya?? Aku tidak terlalu tahu tentang pesantren. Aku mulai
browsing lewat komputer. Pesantren Gontor Jawa Timur, Tebu Ireng juga Jawa
Timur. Wah kalau jauh begini tentu perlu waktu yang lebih lama, padahal tahun
ini aku juga akan sibuk dengan beberapa program Pos Lansia Dahlia Senja. juga
tidak ada info masalah kegiatan nyantri untuk umum.
Beberapa hari kemudian Hp ku bunyi,
ada SMS. Aku baca : Pesantren Daarul Qur’an Tangerang membuka untuk umum, baik
anak anak, remaja maupun dewasa/lansia baik yang sudah ahli membaca AlQur’an
maupun yang belum semua bisa ikut nyantri selama seminggu dengan biaya 850.000.
Yang berminat bisa hubungi Ustadz Khaled no tilp… sekian,,sekian…
Ya Tuhan….….. yang aku cari cari
dari kemarin , tiba-tiba saja muncul di HP.
Langsung aku SMS “Ustadz,…. Saya mau daftaaaaar”
Nyantri di pesantren Daarul Quran Tangerang 23- 30 Desember 2013
Dan satu hal yang aku sangat surprise dan tidak menyangka sama sekali, di awal tahun 2014 ini aku mendapatkan rejeki nomplok yang lumayan banyak.
Tuhan sungguh MAHA PENGASIH dan PENYAYANG
Alhamdulillah,... Insya Allah aku akan berangkat UMROH
Kamis, 24 April 2014
Semoga Tuhan meridhoi.....